Senin, 27 Februari 2012

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME DENGAN MENGGGUNAKAN BAHAN AJAR BRIDGING COURSE


Oleh
Fathurohman, S.Pd.
(Guru Mata Pelajaran Matematika di SMP Negeri 1 Menggala)

Abstrak

Salah satu masalah yang dihadapi oleh sejumlah SMP di Indonesia adalah kurang memadainya entry behaviour siswa baru ketika masuk pendidikan jenjang SMP. Bervariasinya mutu lulusan SD menyebabkan adanya perbedaan kesiapan siswa untuk mengikuti pendidikan di jenjang SMP. Dengan adanya keadaan ini menyebabkan guru dan siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari materi matematika di SMP.  Bilangan Bulat merupakan awal materi matematika pada kelas VII, pada materi ini diperoleh nilai rata-rata tes hasil belajar hanya 20% siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 dan sisanya memperoleh nilai < 65.  Hal ini  berdasarkan wawancara dan diskusi dengan guru matematika kelas VII Tahun Pelajaran 2010/2011.  Untuk itu diperlukan suatu upaya agar siswa memiliki kesiapan dalam mengikuti pembelajaran matematika SMP. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan penerapan pembelajaran konstruktivisme dengan menggunakan bahan ajar Bridging Course.  Pembelajaran konstruktivisme adalah pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuannya .  Penemuan konsep untuk membekali siswa lulusan Sekolah Dasar yang akan melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama dengan kemampuan matematika dasar. Kemampuan matematika yang dilatihkan dalam bahan ajar Bridging Course agar mereka lebih siap dalam pembelajaran matematika di jenjang SMP yang disusun secara konstruktif.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan (1) penguasaan konsep siswa; (2) minat siswa terhadap pembelajaran matematika (3) aktivitas siswa terhadap pembelajaran matematika.  Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang diadakan dalam 3 siklus.  Data dalam penelitian ini terdiri dari data kuantitatif dan kualitatif.  Data kuantitatif berupa penguasaan konsep siswa.  Data kualitatif berupa minat dan aktivitas siswa terhadap pembelajaran matematika.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan: (1) rerata penguasaan konsep siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 40,03%, dan dari siklus II ke siklus III sebesar 2,93%; (2) minat siswa kategori sangat berminat dari prasiklus I sampai akhir siklus III sebesar 40%; (3) aktivitas siswa kategori sangat aktiv dari akhir siklus I sampai akhir siklus III sebesar 37,14%.  Dengan pembelajaran konstruktivisme dengan menggunakan bahan ajar bridging course dapat meningkatkan kemampuan dasar matematika siswa .
Kata kunci: kemampuan dasar matematika, pembelajaran konstruktivisme, bridging course